Telepon
+622127084275
Email
info[at]tautseni.com
Jika dalam sastra terdapat dua teks dari Indonesia yang menjadi pembicaraan secara internasional, yaitu Serat Centhini, sastra klasik Jawa dan ensiklopedia, serta La Galigo, puisi epik tentang penciptaan dari peradaban Bugis di Sulawesi Selatan yang merupakan sastra klasik terpanjang di dunia, maka karya-karya Lempad adalah simbol dari budaya Bali sebagai jendela utama Indonesia ke dunia.
Konsep pameran ini adalah untuk membangkitkan minat masyarakat luas terhadap dunia seni baik di Indonesia maupun di luar negeri – selain para kolektor, dosen, atau pakar seni – sambil memperkenalkan karya-karya Lempad yang menunjukkan hubungan antara manusia, tradisi, dan modernitas. Lempad adalah orang Bali sejati namun pemikirannya dan karyanya bersifat universal.
Pameran yang dikemas dengan baik mengenai karya-karya Lempad akan membuka ruang perdebatan publik, terutama di kalangan pemuda saat ini. Bagi Lempad, seni adalah “ngayah”, sebuah konsep yang telah ditinggalkan pada masa kini, di mana seni merupakan sarana mencari nafkah. Bagi Lempad, seni adalah jalan spiritual.
Lempad meninggalkan banyak karya dalam keadaan yang belum selesai, namun itu adalah sengaja. Ia percaya bahwa “selesai” adalah milik Tuhan, dan dengan karya-karya yang belum selesai, ia berharap generasi berikutnya akan menyelesaikannya, sehingga tradisi dapat terjaga.
Input your search keywords and press Enter.